RS Santa Elisabet Medan Gelar Pengobatan Gratis untuk Masyarakat Adat Sihaporas dan Dolok Parmonangan

banner 468x60

SIMALUNGUN – Rumah Sakit Santa Elisabet Medan gelar pengobatan gratis bagi Masyarakat Adat Sihaporas dan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (25 Oktober 2025).

Selain pemeriksaan kesehatan, rumah sakit juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan alat tulis bagi anak-anak.

 

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis Sumatera Utara (SEKBER), gerakan lintas gereja dan organisasi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan serta hak-hak Masyarakat Adat.

 

Ketua SEKBER, Pastor Walden Sitanggang, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap Masyarakat Adat LAMTORAS- Sihaporas yang hingga kini masih menanggung penderitaan pasca penyerangan oleh karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) pada 22 September 2025.

Baca Juga :  AMAN Desak Prabowo-Gibran Prioritaskan Hak Masyarakat Adat dalam Pemerintahan Baru

 

“Sejak peristiwa itu, masyarakat sama sekali tidak bisa ke ladangnya. Lahan mereka dirampas dan ditanami eukaliptus, sementara akses menuju ladang ditutup dengan menggali lubang besar di beberapa titik,” ujar Pastor Walden.

Suasana Pengobatam Gratis di Sihaporas. Dok; AMAN Tano Batak

Ia juga menyinggung bahwa pada 18 Oktober lalu, warga bersama mahasiswa dan gereja sempat menimbun lubang itu agar bisa dilalui, namun malam harinya kembali digali oleh pihak TPL.

 

“Padahal, Direktur TPL sudah berjanji di hadapan Komisi XIII DPR RI untuk menutup lubang itu, tapi sampai hari ini janji itu tak pernah ditepati, justru jalan yang kami perbaiki dirusak kembali,” tegasnya.

“Kami hadir bukan hanya membawa obat, tetapi membawa harapan agar masyarakat tetap kuat secara fisik dan batin.”

Baca Juga :  Pastor Sirilius Manalu Pimpin Misa di Komunitas Dolok Parmonangan, Berikan Dukungan Terhadap Perjuangan Masyarakat Adat

 

Sementara itu, Suster Caroline Tamba, FSE dari RS Santa Elisabet Medan menjelaskan bahwa kegiatan pengobatan gratis ini bertujuan untuk menghadirkan kasih dan dukungan nyata bagi masyarakat yang sedang berjuang mempertahankan hak hidupnya.

 

“Kami hadir di Sihaporas karena kami ingin berbagi kasih dan peduli terhadap apa yang sedang dialami saudara-saudara kami di sini,” ujarnya.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap semangat kebersamaan tetap hidup dan pemerintah dapat turut hadir bersama masyarakat untuk memperjuangkan keadilan.”

 

Ketua PH AMAN Tano Batak, Jhontoni Tarihoran, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga bentuk penguatan terhadap komunitas adat yang tengah menghadapi tekanan dari perusahaan.

 

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat adat tidak berjuang sendirian. Banyak pihak yang peduli dan berdiri bersama mereka,” kata Jhontoni.

Baca Juga :  Tekan Kasus Pencurian, Kapolsek Pangkalan Kuras Gelar Dialog dengan Penampung Sawit

“Inilah bentuk nyata solidaritas lintas iman dan kemanusiaan untuk memperkuat semangat perjuangan masyarakat adat.”

 

RS Santa Elisabet Medan juga menyerahkan paket sembako. Dok; AMAN Tano Batak

Tokoh adat Sihaporas, Mangittua Ambarita, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kepedulian dan kehadiran berbagai pihak di tengah penderitaan masyarakat.

 

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Sudah lebih dari satu bulan kami tidak bisa ke ladang, tapi kehadiran mereka membuat kami merasa tidak sendiri,” ujarnya.

“Harapan kami sederhana — kami hanya ingin bisa kembali ke ladang, menanam dan memanen hasil bumi di tanah kami sendiri, tanpa takut diusir atau dilarang.”

 

Kegiatan kemanusiaan ini menjadi simbol solidaritas lintas iman dan dukungan moral di tengah konflik berkepanjangan antara masyarakat adat Sihaporas dan PT Toba Pulp Lestari yang hingga kini belum terselesaikan.

Pos terkait