Debit Air Sungai Kampar di Langgam Menurun, Situasi Berangsur Normal

banner 468x60

RIAU – Inspirasi. Online ||Debit air Sungai Kampar yang sempat meluap akibat dibukanya Spillway Gate PLTA Koto Panjang kini mengalami penurunan di sejumlah wilayah Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

Berdasarkan laporan terbaru dari Polres Pelalawan, ketinggian air di beberapa titik telah berkurang 6–8 cm dibandingkan hari sebelumnya, Minggu (9/2/2025).

Polsek Langgam melaporkan bahwa meskipun beberapa ruas jalan sempat terdampak, saat ini masih dapat dilalui oleh kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4). Berikut kondisi terbaru di beberapa lokasi terdampak:

• Jalan penghubung Kelurahan Langgam – Desa Lubuk Ogung: Ketinggian air 10–18 cm, mengalami penurunan 8 cm (dapat dilalui R2 dan R4).

Baca Juga :  Jaga Keamanan Malam Hari, Polsek Pangkalan Lesung Gelar Blue Light Patrol

• Jalan menuju Kecamatan Pangkalan Kerinci via Koridor RAPP: Ketinggian air 8–15 cm, mengalami penurunan 6 cm.

• Dusun Muaro Sako, Kelurahan Langgam: Ketinggian air 10–15 cm, mengalami penurunan 6 cm.

• Permukaan Sungai Kampar: Saat ini berada di level 292 cm, turun 6 cm dari sebelumnya.

Meskipun debit air sempat meningkat, tidak ada laporan rumah warga atau fasilitas umum yang terdampak secara signifikan. Selain itu, tidak ada korban jiwa akibat banjir ini.

Polisi juga memastikan bahwa tidak ada pembukaan tambahan pada Spillway Gate PLTA Koto Panjang dalam laporan terbaru.

Baca Juga :  Dukung Program Makan Siang Bergizi bagi pelajar Polres Pelalawan Bagikan 900 paket Nasi Kotak. 

Sejumlah langkah telah dilakukan untuk mengantisipasi potensi dampak lebih lanjut, di antaranya:

• Koordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk mendirikan posko banjir dan dapur umum.

• Patroli dan monitoring di lokasi terdampak guna memastikan keamanan warga.

• Himbauan kepada masyarakat untuk tidak bermain atau berenang di area banjir guna mencegah risiko kecelakaan.

• Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pelalawan agar menyiapkan tenda di posko banjir.

• Rapat koordinasi bersama Forkopimcam dan perusahaan di Kecamatan Langgam untuk membahas langkah mitigasi lebih lanjut.

Kapolsek Langgam Ipda Jerri Paulus Sinaga, S.H menegaskan bahwa banjir di Kecamatan Langgam merupakan fenomena tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan pelepasan air dari PLTA Koto Panjang. Namun, warga setempat sudah terbiasa dengan kondisi ini dan biasanya hanya menambah lantai di rumah mereka sebagai langkah penyesuaian.

Baca Juga :  Proyek Rehabilitasi Irigasi D.I Parsibarungan Bermasalah, DPW LIDIK SUMUT : Soroti Dugaan Pelanggaran

Untuk mobilitas warga, layanan penyebrangan pompong masih beroperasi dengan tarif Rp10.000 untuk rute Desa Tambak – Desa Sotol, serta Rp100.000 untuk rute Kelurahan Langgam – Desa Lubuk Ogung.

Situasi saat ini terus dipantau oleh pihak kepolisian dan instansi terkait guna memastikan kondisi tetap terkendali. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas jika terjadi peningkatan debit air kembali.

( Irwan Ocu Bundo)

Pos terkait