RIAU – Inspirasi . Online || Kondisi debit air Sungai Kampar di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, mengalami peningkatan signifikan pada Minggu (19/1/2025) setelah dibukanya Spillway Gate PLTA Koto Panjang. Laporan dari Polsek Langgam mengungkapkan bahwa banjir tahunan ini berdampak pada infrastruktur, pemukiman warga, dan fasilitas umum di wilayah tersebut.
Ketinggian Debit Air, Jalan Penghubung Kelurahan Langgam Desa Lubuk Ogung, Ketinggian air, 100-140 cm (naik 40 cm dari hari sebelumnya), panjang genangan ±850 meter. Status tidak dapat dilalui kendaraan R2 dan R4.
Jalan Koridor RAPP ke Kecamatan Pangkalan Kerinci, ketinggian air 75-100 cm (naik 25 cm dari hari sebelumnya), panjang genangan ±550 meter. Status, tidak dapat dilalui kendaraan R2 dan R4. Dusun Muaro Sako, Kelurahan Langgam ketinggian air 90-140 cm (naik 15 cm dari hari sebelumnya), panjang genangan ±700 meter. Status tidak dapat dilalui kendaraan R2 dan R4.
Selain itu, permukaan Sungai Kampar ketinggian air mencapai 368 cm (naik 29 cm dari hari sebelumnya). Dampak pada Pemukiman Warga
Sebanyak 63 rumah terdampak banjir di berbagai RT/RW di Kelurahan Langgam dan Desa Tambak.
Fasilitas umum terdampak seperti sekolah, musholla, jalan lingkungan, dan Tahfiz Al-Hidayah turut terdampak. Penyebrangan pompong tradisional disediakan di tiga lokasi, Desa Tambak – Desa Sotol (Rp 10.000/unit), Kelurahan Langgam – Pangkalan Kerinci (Rp 150.000/unit), Keluraha Langgam – Desa Lubuk Ogung (Rp 170.000/unit).
Tidak ada posko pengungsian, karena warga memilih membuat lantai tambahan di rumah mereka untuk menghindari genangan air.
Langkah penanganan, koordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk mendirikan posko banjir dan dapur umum, patroli rutin ke wilayah terdampak banjir. Kemudian, himbauan kepada warga untuk menghindari bermain atau berenang di area banjir.
Kapolsek Langgam Ipda Jerri Paulus Sinaga, S.H menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Banjir ini merupakan fenomena tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan dibukanya pintu pelimpah PLTA Koto Panjang.
“Situasi akan terus dipantau hingga air surut dan aktivitas warga kembali normal,” tegasnya.
( Irwan Ocu Bundo)