RIAU – Inspirasi. Online || Puluhan rumah di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Kampar pasca dibukanya Spillway Gate PLTA Koto Panjang. Hingga Senin (20/1/2025) pukul 08.00 WIB, ketinggian debit air terus meningkat, memutus akses jalan dan merendam sejumlah fasilitas umum.
Ketinggian air di beberapa lokasi di Kecamatan Langgam tercatat mengalami kenaikan signifikan. Jalan yang menghubungkan Kelurahan Langgam dengan Desa Lubuk Ogung, misalnya, terendam air setinggi 100-150 cm, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Jalan penghubung menuju Kecamatan Pangkalan Kerinci melalui Koridor RAPP juga tergenang air setinggi 75-115 cm, memutus akses masyarakat.
Di Dusun Muaro Sako, Kelurahan Langgam, ketinggian air mencapai 90-150 cm dengan panjang genangan hingga 750 meter. Sementara itu, permukaan air Sungai Kampar berada pada level 368 cm, naik 29 cm dibanding hari sebelumnya.
Banjir di Kecamatan Langgam merendam sedikitnya 78 rumah warga di beberapa RT. Diantaranya, Kelurahan Langgam 28 rumah, Danau Tajwid Kelurahan Langgam 9 rumah, Dusun Muaro Sako 23 rumah dan Desa Tambak 18 rumah.
Selain rumah warga, banjir juga merendam beberapa fasilitas umum, seperti Tahfiz Al-Hidayah, SDN 004 Muaro Sako, musholla, balai anjungan, dan sejumlah ruas jalan di Kelurahan Langgam.
Sebagai alternatif, warga menggunakan layanan penyeberangan tradisional (pompong). Penyeberangan dari Kelurahan Langgam menuju Pangkalan Kerinci dikenakan tarif Rp250.000 per kendaraan, sementara penyeberangan dari Desa Tambak menuju Desa Sotol dipatok Rp15.000 per kendaraa.
Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK melalui Kapolsek Langgam Ipda Jerri Paulus Sinaga, S.H menyampaikan, bersama instansi terkait telah melakukan sejumlah langkah untuk menangani dampak banjir. Diantaranya, berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk mendirikan posko banjir dan dapur umum, melakukan patroli dan monitoring di lokasi terdampak dan memberikan imbauan kepada warga untuk menghindari aktivitas berbahaya di sekitar genangan air serta berkoordinasi dengan BPBD Pelalawan untuk penyediaan tenda darurat.
“Banjir ini merupakan banjir tahunan yang disebabkan oleh curah hujan tinggi serta pembukaan pintu pelimpah (spillway gate) PLTA Koto Panjang. Meski demikian, warga terdampak tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah dengan membuat lantai tambahan,” tambahnya.
Hingga laporan ini diturunkan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat banjir di wilayah Kecamatan Langgam. Pemerintah daerah bersama pihak terkait terus memantau kondisi dan melakukan langkah-langkah penanganan lanjutan.
( Irwan Ocu Bundo)