Anggota DPR Tunjukkan Kepedulian, Tinjau Nelayan Korban Badai di Banuagea

banner 468x60

NIAS UTARA – Sejumlah warga nelayan di Desa Banuagea, Dusun IV, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, menyambut dengan antusias kedatangan anggota DPR, Junianto Zega, pada Senin (29/9/2025) sore.

Kedatangan Junianto Zega dilakukan setelah dirinya mengetahui dari pemberitaan media online terkait musibah badai yang melanda kawasan pesisir Banuagea pada 27 September 2025 lalu. Badai tersebut mengakibatkan sedikitnya empat kapal penangkap ikan mengalami kerusakan parah, serta merusak jaring, mesin, dan alat tangkap lainnya. Total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp50 juta.

Baca Juga :  Polsek Teluk Meranti Amankan Ibadah Jumat Agung Umat Kristiani di Gereja Gerakan Pentakosta

Dalam kesempatan itu, Junianto Zega menyampaikan rasa prihatin sekaligus menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi para nelayan.

“Saya datang ke sini untuk mendengar secara langsung apa yang dirasakan masyarakat. Kehadiran ini juga sekaligus sebagai bentuk kepedulian, dan saya akan berupaya menyampaikan aspirasi nelayan kepada pihak terkait,” ujar Junianto Zega di hadapan warga.

Baca Juga :  Kapolsek Kuala Kampar Pimpin Patroli dan Pengamanan Malam Takbiran Idul Fitri 1446 H

Salah seorang warga sekaligus penggiat media menyampaikan apresiasi atas kepedulian wakil rakyat tersebut. Menurutnya, langkah ini menunjukkan adanya perhatian langsung kepada nelayan yang sedang tertimpa musibah.

Hal senada disampaikan Ama Agustina Gea, yang mewakili para nelayan setempat. Ia mengucapkan terima kasih mendalam atas kunjungan pribadi Junianto Zega.

Baca Juga :  DPRD Samosir Mendukung Penutupan PT. TPL: “Kami Sepakat, PT TPL Harus Ditutup!”

“Kami berterima kasih kepada Bapak Junianto Zega yang telah datang dan mendengar keluhan kami. Dengan begitu, wakil rakyat bisa merasakan apa yang kami alami dan menyampaikannya kepada pemerintah,” tutur Ama Agustina Gea.

Masyarakat berharap kunjungan ini tidak hanya berhenti sebagai bentuk simpati, tetapi benar-benar menjadi jembatan agar perhatian pemerintah lebih besar dalam membantu meringankan beban para nelayan korban badai. (Emanuel Gea)

Pos terkait