TAPUT – Perayaan pesta syukuran panen dalam masyarakat Batak Toba atau yang biasa disebut dengan “pesta gotilon” sukses dilaksanakan oleh jemaat gereja GKLI Resort Lumbanholbung. Pesta ini merupakan ungkapan syukur atas hasil panen yang telah diperoleh dan menjadi acara sakral bagi masyarakat Batak Toba.
Pesta Gotilon merupakan tradisi adat yang dilindungi oleh hukum nasional dan internasional. Tradisi ini juga dirayakan oleh umat Nasrani, khususnya jemaat gereja Kristen Lurher Indonesia (GKLI) Pada Pesta Gotilon, jemaat GKLI membawa persembahan syukur ke altar, baik secara individu dan per keluarga, persembahan yang dibawa bisa berupa hasil panen ataupun uang.
Diawali dengan acara kebaktian bersama yang di ikuti oleh para jemaat gereja GKLI yang turut dihadiri oleh Pdt.Nelson Purba dan beberapa penatua gereja GKLI Resort Lumbanholbung. Diiringi dengan menyanyikan beberapa lagu pujian yang dibawakan oleh. St.Risna Sibarani menambah kharismatik dalam acara tersebut.
Cuaca yang tampak cerah, menambah keantusiasan para jemaat yang secara langsung menunjukkan bahwa semesta pun ikut bersorak ria dengan berlangsung nya acara pesta gotilon tersebut.
Berita Vidio :
Pdt.Nelson Purba, S.Th dalam khotbahnya yang dibawakan dari ayat firman Tuhan yang tertulis di Lukas 10 : 1-20 menceritakan tentang pengutusan 70 murid oleh Yesus dan hasil pelayanan mereka, yang menekankan pentingnya misi penginjilan, otoritas yang diberikan kepada murid-murid, dan pentingnya kerendahan hati dan penyerahan diri kepada kehendak Allah.
Ditambahkannya di tengah khotbah yang dibawakannya, Pdt.Nelson Purba menceritakan pentingnya misi penginjilan dan kerendahan hati, yang dimana kisah ini menyoroti pentingnya misi penginjilan dan penyebaran kabar baik Kerajaan Allah. Yesus memberikan otoritas kepada murid-murid-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya, menunjukkan bahwa dia ingin melibatkan banyak orang dalam menyebarkan Injil. Respons Yesus juga menekankan pentingnya kerendahan hati dan penyerahan diri kepada kehendak Allah. Sukacita sejati berasal dari pengakuan dan penerimaan di hadapan Allah, bukan dari kuasa duniawi, tutupnya.
Setelah khotbah selesai dibawakan, togu Sihombing sebagai porhanger atau yang biasa disebut guru huria membacakan pemberitahuan atau pengumuman pada gereja GKLI Resort Lumbanholbung yang lazim disebut dengan “manjahaon tinting” dan dilanjutkan dengan doa syafaat yang dibawakan oleh istri dari Pdt.Nelson Purba.
Setelah acara kebaktian selesai dan berjalan dengan baik, kegiatan pesta gotilon yang di satupadukan dengan acara memasuki rumah pendeta, yang telah selesai dan rampung dibangun, persis disamping gereja resort lumbanholbung menambah kemeriahan dalam acara tersebut.
Lanjut, pada acara tersebut dibarengi dengan penyampaian makanan sebagai bentuk ucapan syukur agar senantiasa dan diberkati untuk memasuki rumah pendeta yang telah rampung dikerjakan dan ucapan terimakasih pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati segala tanaman yang telah dipanen oleh para jemaat.
Usai acara tersebut, seluruh jemaat gereja GKLI lumbanholbung mengadakan acara makan bersama, yang dimana pendeta Nelson purba membawakan doa sebelum acara makan siang bersama berlangsung.
Pendeta Nelson purba ketika diwawancarai tentang pesan dan kesan untuk para jemaat gereja GKLI, mengucapkan rasa syukur dapat bersatu dalam melaksanakan acara tersebut dan juga mengucapkan terimakasih pada para penatua gereja beserta jemaat yang telah berpartisipasi dalam acara pesta gotilon yang sekaligus disatukan dengan acara memasuki rumah dinas pendeta.
Junfri Manalu, selaku ketua pembangunan gereja GKLI resort Lumbanholbung, berharap kepada seluruh jemaat gereja GKLI lumbanholbung untuk tetap selalu menyatukan hati dan semakin memupuk rasa solidaritas demi tercapainya segala rancangan tentang pembangunan seperti apa yang diharapkan oleh jemaat gereja GKLI resort lumbanholbung. (Abednego Manalu)