TAPUT – Inspirasi.online|| Maraknya dugaan kasus korupsi di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat, banyaknya para pengguna anggaran yang memposisikan anggarannya diduga tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Seperti dugaan korupsi pada sekolah SMP Negeri 2 Pahae Jae, adanya dugaan penyelewengan anggaran dana biaya operasional sekolah (BOS) semakin menguat dengan melihat situasi sekolah yang cukup memprihatinkan, padahal anggaran yang dikucurkan untuk sekolah SMP Negeri 2 Pahae Jae dinilai cukup untuk memfasilitasi perawatan untuk sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
Pasalnya terlihat kondisi kamar mandi yang kotor menimbulkan bau pesing, sejumlah ruangan mengalami kerusakan seperti plafon yang sudah ambruk begitu juga dengan atap terlihat juga sudah tidak layak pakai seakan tidak ada perawatannya , hal ini diduga penyaluran dana perawatan sarana dan prasarana pada SMP N 2 Pahae Jae tidak tepat penggunaannya. Senin (03/02/2025)
Ketika dikunjungi, kepala sekolah tidak sedang berada ditempat. namun salah seorang guru K.Panjaitan yang mengaku sebagai wakil kepala sekolah ketika ditanyakan keberadaan Riwanto selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Pahae Jae wakil kepala sekolah mengatakan bahwa kepala sekolah sedang ada urusan, namun tidak jelas kepastiannya dengan urusan apa pada saat itu.
Dilangsir dari media Targetdaerah.com https://targetdaerah.com/penggunaan-dana-bos-smpn-2-pahae-jae-dipertanyakan-perawatan-gedung-sekolah-memprihatinkan/ dan Gapuranews.id https://gapuranews.id/2023/09/gedung-sekolah-smp-n-2-pahae-jae-tapanuli-utara-sangat-memprihatinkan/ pada 06 september 2023, hal yang sama juga terjadi pada sekolah SMP N 2 Pahae Jae, tidak adanya perawatan berkala pada sekolah tersebut menjadi problem utama pada sekolah tersebut. hal ini patut diduga adanya dugaan penyalahgunaan dana BOS oleh Riwanto selaku kepala sekolah tersebut, sejak tahun 2023 sampai saat ini kondisi sekolah yang memprihatinkan tersebut tidak ada perubahannya, padahal kepala dinas pendidikan kab.Tapanuli Utara Bontor Hutasoit saat itu sudah menghimbau melalui wawancara yang tayang di TV Streaming agar setiap kepala sekolah membenahi perawatan-perawatan di sekolahnya masing-masing namun lain hal dengan kepsek SMP N 2 Pahae Jae yang tidak mengindahkan himbauan tersebut
Menurut data yang diperoleh awak media inspirasi.online bahwa dana BOS T.A 2024 SMP N 2 Pahae Jae sebesar Rp.346.840.000, anggaran yang dikucurkan untuk perawatan sarana dan prasarana sebesar Rp.73.607.000 (Tujuh puluh tiga juta enam ratus tujuh ribu rupiah) anggaran sebesar ini dinilai cukup untuk memperbaiki/perawatan sarana dan prasarana.
Salah satu orangtua siswa berinisial NN ketika ditanyakan tentang kebersihan kamar mandi dan plafon yang sudah ambruk tersebut “kalo itu memang sudah lama begitu pak plafonnya karena memang ga pernah diperbaiki. Kalau kamar mandi yang digunakan siswa/i itu memang itulah kondisinya kadang pun siswa perempuan segan ke kamar mandi karena pintunya pun udah rusak dibawah” ujar salah satu orangtua siswa ketika ditanyakan oleh awak media.
Ketidakhadiran kepala sekolah dengan alasan yang tidak diketahui pastinya awak media inspirasi.online mencoba untuk meminta nomor WhatsApp dari Riwanto kepada K.Panjaitan selaku wakil kepala sekolah namun wakil kepala sekolah seperti seakan menolak secara halus “Nanti sajalah….dari WhatsApp saya aja saya kirim nanti ke bapak” ucap wakasek.
Untuk menindaklanjuti hal itu, sebelum terbitnya pemberitaan ini awak media mencoba menghubungi wakasek SMP N 2 Pahae Jae via WhatsApp untuk meminta nomor dari kepsek agar bisa menentukan jadwal bertemu untuk mengkonfirmasi terkait dana BOS T.A 2023-2024, namun sampai saat ini K.Panjaitan memilih bungkam.
Jefri lubis selaku kabid sarpras Dinas Pendidikan Kab.Tapanuli Utara ketika dikonfirmasi terkait keadaan sekolah yang memprihatinkan tersebut, “ini salah satu sekolah terdampak gempa 2022 akhir, dan telah kita usulkan rehabilitasi total mulai dari tahun 2023 hingga tahun ini baik APBD maupun APBN dan kemungkinan besar akan dibenahi tahun ini”, tulisnya via WhatsApp. Ketika ditanyakan kembali apakah kebersihan sekolah dan kaca-kaca yang sebagian tidak ada ruang kelas, jefri lubis tidak lagi menjawab konfirmasi dari awak media.
Atas hal ini diminta kepada instansi-instansi terkait terkhusus dinas pendidikan kab.Tapanuli Utara agar memberi perhatian secara terkhusus pada SMP Negeri 2 Pahae Jae terkait penggunaan dana BOS.
(Abednego Manalu)