Heboh..! Dugaan Mafia Paket Proyek Timses MAMA, Fee 15 Persen ?

Keterangan Foto : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan, (Doc/ist)
banner 468x60

TAPTENG – Salah seorang mantan Tim Sukses (TS) Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah menghimbau warga jangan sampai percaya begitu saja terhadap tawaran-tawaran atau permintaan yang mereka berikan mengatasnamakan Masinton-Mahmud. “Yang penting semuanya jangan percaya. Semua itu merupakan modus. Kalau ada yang ketipu, jangan kait-kaitkan dengan Bupati, Masinton Pasaribu dan Wakil Bupati, Mahmud Efendi Lubis Kabupaten Tapanuli Tengah.

Demikian dikatakan salah seorang mantan pentolan Tim Sukses Calon Bupati dan Bupati Tapanuli Tengah berinisial TS di Manduamas pada Sabtu (19/7/25) .Pria yang dikenal dekat dengan Bupati dan wakil Bupati Tapteng itu, mengungkapkan ada sekelompok oknum mantan TS mengaku seseorang dapat mengatur pemenang lelang proyek, dan mampu memberi paket pekerjaan penghunjukan langsung, mereka mengaku orang kepercayaan Bupati Tapteng, Masinton Pasarib dan satu garis partai dengan mereka sebagai penentu kemenangan MAMA,” ungkap TS kepada Wartawan Inspirasi.online yang dijumpai dikediamannya.

“Dan mereka mantan tim sukses itu saat ini dapat mengatur berbagai proyek yang akan di tenderkan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan Pemkab Tapteng baik di Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan RSUD Pandan, Dinas Pekerjaan Umun dan disejumlah kantor dinas lainnya.Saat ini para makelar proyek telah menyewa salah satu ruko dijadikan kantor yang tidak jauh dari Dinas Kesehatan Tapteng.

Seperti baru-baru ini Pokja pengadaan barang/jasa telah melaksanakan pelelangan 3 paket proyek pembangunan di RSUD Pandan diantaranya, 1. Pembangunan Gedung Cardiovakular Care Unit (CVCU ) dengan HPS Rp.1,500.000.000. 2.Pembangunan Pengembangan Sarana NICU RSUD Pandan dengan HPS Rp.1.200.000.000. Dan pembangunan rehab ruang rawat inap UGD, dan ruang intensif dengan HPS Rp.1.000.000.000.

Baca Juga :  Proyek Desa Makarti Nauli Sorotan, Kuat Dugaan 2 Proyek Yang Sedang Dilaksanakan "Mark Up" 

“Dari ke 3 paket tersebut sudah dipastikan siapa  pemenang lelangnya atau rekanan, karena mereka sudah  mengarahkan kepada Kepala ULP Pemkab Tapteng dan walau saat ini masah sanggah, untuk paket pekerjaan Pembangunan Gedung Cardiovakular Care Unit (CVCU ) dengan HPS Rp.1,500.000.000, yang dimana rekanan yang ikut memasukkan penawaran ada 5 peserta lelang, dan kita sudah pastikan siapa pemenangnya.Yang pasti rekanan tersebut bukan asal daerah ini melainkan dari luar daerah yang telah berkoordinasi baik dengan para mantan Tim Sukses MAMA itu,” sebut TS.

Sama halnya seperti pembangunan pengembangan sarana NICU RSUD Pandan, kita yakini rekanannya arahan dari para makelar proyek pasti ditetapkan Pokja sebagai pemenang dan mesti saat ini ada 5 rekanan yang ikut melakukan penawaran dan kita sudah pastikan pemenangnya juga bukan pengusaha dari Tapteng,” terangnya yakin.

“Sedangkan untuk paket proyek rehab ruang inap , UGD dan ruang intensif yang ketiga kita juga sudah kantongi siapa pemenang yang akan diloloskan oleh Pokja Pemkab Tapteng dan saat ini yang ikut memasukkan penawaran ada 5 perusahaan dan kita sudah kantongi nama pemenang tendernya,”.

“Jadi untuk paket pelelangan yang nantinya akan ditayangkan Pokja Pemkab Tapteng seperti di Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan kita juga telah kantongi nama siapa rekanan yang akan mengerjakan proyek tersebut yang pasti kontraktor luar didaerah dan kalau pun ada rekanan dari daerah ini hanya sekitar 20 persen dan selebihnya akan ikut lelang faid dan itupun dimungkinkan pasti tidak akan menjadi pemenang lelang walau kelengkapan dokumennya memenuhi syarat lelang,” pungkas TS.

Baca Juga :  Kakan ATR/BPN Tapanuli Tengah Dituding Persulit Pengurusan Sertifikat Warga

Bebernya,” para makelar proyek itu merupakan tim dari salah seorang anggota Dewan, warga Sibolga dan warga Pandan dan seorang lagi warga Kota Medan, ke 4 orang mantan tim sukses MAMA itu cukup sangat terstruktur, sistematis dan masif (TSM) dan mereka selama ini mengaku anak main Bupati dan dapat mengatur proyek,”.

“Selama ini mereka para pelaku makelar proyek telah menawarkan sejumlah paket pekerjaan yang akan dilelangkan sampai ke Kota Medan, Kabupaten Toba dan di Kabupaten Tapanuli Utara, dan ternyata mereka cukup rapi memainkan peranan, jadi saat ini para pelaku makelar proyek nama mereka sudah menjadi rahasia umum dikalangan rekanan di Tapteng,” ungkap TS.

Dirinya menambahkan,” berdasarkan informasi yang saya peroleh dari mantan Bupati Tapteng yang merupakan tokoh pemenang MAMA, mereka kelompok mantan tim Suksesi ada menawarkan sejumlah paket proyek kepada rekanan di Kota Medan dan mengatakan cukup membayar Kewajiban 15 persen dari nila HPS (Harga Penawaran Sementara) dan lelang dapat diatur mereka menjadi rekanan,” ujarnya menirukan ucapan mantan Bupati Tapteng itu.

Baca Juga :  Proyek Desa Makarti Nauli Sorotan, Kuat Dugaan 2 Proyek Yang Sedang Dilaksanakan "Mark Up" 

Perlu saya tegaskan,” sesuai sesuai perbincangan saya dengan Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu beberapa pekan lalu, beliau tidak mau urus soal proyek dan tidak ada yang namanya kewajiban fee proyek dan termasuk fee jabatan calon Kepala Dinas dan silahkan kalau mau ikuti lelang yang dilakukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Tapteng saya tidak ada perintah siapapun yang jual-jual proyek kepada siapapun,” sebut TS menirukan keterangan Bupati Tapteng.

Beliau saat ini konsentrasi menertibkan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang pemilik HGU dan yang tidak memiliki HGU, termasuk memikirkan bagai mana masyarakat Tapteng naik Kelas dan adil untuk semua,” kata TS lulusan USU itu.

Oleh karena itu, kita minta kepada masyarakat yang mengetahui adanya sistem transaksi fee proyek, silahkan laporkan kepada pihak berwajib dan agar ditindak sesuai prosedur hukum dan juga kita harapkan agar Pokja Penyedia Barang/Jasa di ULP Pemkab Tapteng jangan mau terlibat sebagai makelar proyek dan silahkan lakukan tugas mu sesuai Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021 tentang  pengadaan barang dan jasa,” imbuhnya.

Sejauh berita ini dilansir awak media belum mengkonfirmasi Kepala ULP Pemkab Tapteng terkait adanya sekelompok mantan tim sukses menjadi makelar proyek. (Abednego Manalu)

Pos terkait