TAPUT – Judi online telah menjadi salah satu masalah sosial yang paling serius di kalangan remaja, ekonomi, dan mental. Hal ini tidak hanya merusak masa depan remaja, tetapi juga memiliki dampak negatif pada ekonomi dan mental.
Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah pengguna judi online di Indonesia telah mencapai jutaan orang. Banyak di antaranya adalah remaja yang masih berusia di bawah 18 tahun. Minggu (30/03/2025)
Bahkan tidak sedikit juga angka yang memperkirakan orangtua yang juga mempergunakan judi online, bahkan menurut satu penelitian, 68% orang berusia 20 tahun dan 66% orang berusia 24 tahun pernah terlibat dalam perjudian, Mayoritas dari mereka berada di kelompok usia produktif, yakni antara 30 hingga 50 tahun.Perjudian online meningkat tajam di kalangan usia tersebut, terutama di kalangan laki-laki.
Menurut data yang diperoleh, ada banyak jenis permainan yang dimainkan dalam judi online tersebut, seperti pragmatic play,poker online,togel online, dan banyak macam lainnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1,2% dari populasi orang dewasa di dunia mengidap gangguan perjudian yang menyebabkan faktor ekonomi yang menurun.
Judi online telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi remaja di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya merusak masa depan remaja, tetapi juga memiliki dampak negatif pada mental dan emosi mereka.
Selain itu, judi online juga memiliki dampak negatif pada ekonomi. Banyak orang yang kehilangan uang dan harta benda mereka karena kegiatan ini. Judi online telah menjadi salah satu penyebab utama kerugian ekonomi di Indonesia, banyak orang yang kehilangan uang dan harta benda mereka.
Dampak negatif judi online tidak hanya berhenti pada ekonomi dan mental, tetapi juga memiliki dampak pada sosial. Banyak orang yang menjadi korban judi online dan kehilangan hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Analis industri memperkirakan pendapatan perjudian global akan mencapai US$ 700 miliar pada tahun 2028 apabila tidak adanya kesadaran bagi para pengguna judi online untuk berhenti dari kegiatan ilegal tersebut.
Faktor-faktor memengaruhi perjudian yakni laki-laki yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk terlibat dalam perjudian rutin,memiliki IQ rendah, memiliki lokus kendali eksternal,memiliki skor pencarian sensasi yang tinggi, perilaku perjudian orang tua.
Dilangsir dari databoks.katadata.co.id 4 juta orang Indonesia terlibat dalam judi online, dari anak sampai orang tua. Judi online telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat di Indonesia.
Dampak judi online bagi keuangan masyarakat Indonesia sangatlah serius. Berdasarkan data terbaru, kerugian finansial akibat judi online di Indonesia telah mencapai Rp600 triliun per Maret 2024. Angka ini menunjukkan bahwa judi online telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keuangan masyarakat Indonesia.
Dampak judi online tidak hanya terbatas pada kerugian finansial, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti :
– Kecanduan : Judi online dapat menyebabkan kecanduan, sehingga individu menjadi sulit mengontrol keuangan mereka.²
– Boros : Judi online dapat membuat individu menjadi boros dan menghabiskan harta yang sudah dimiliki.
– Pinjaman : Judi online dapat menyebabkan individu melakukan pinjaman demi menutupi kekurangan.
Dalam mengatasi dampak judi online, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan individu. Pemerintah harus meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online dan memberikan pendidikan tentang dampak negatif kegiatan ini. Masyarakat harus mendukung upaya pemerintah dan mengawasi anggota masyarakat yang terlibat dalam judi online. Individu harus meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online dan menghindari kegiatan ini.
Pentingnya kerjasama untuk mengatasi masalah judi online untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online dan memberikan pendidikan tentang dampak negatif kegiatan tersebut. (Abednego Manalu)