Dituding Merusak Lingkungan, Plt Kepala BPBD Jelaskan Hal Itu Permintaan Jemaat HKBP Aruan dan Masyarakat 

banner 468x60

TOBA – Penebangan pohon di tepi Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di depan Gereja HKBP Aruan, Desa Aruan, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba dipertanyakan oleh warga lewat media sosial, BPBD Toba bahkan dituding merusak lingkungan karena penebangan pohon tersebut.

Menanggapi tudingan itu, Plt. Kepala BPBD Kabupaten Toba Robert Manurung menyebut bahwa penebangan tersebut dilakukan atas permohonan masyarakat dan jemaat Gereja HKBP Aruan. “Saya tidak mungkin bertindak tanpa dasar. Jadi warga menyampaikan permohonan melalui surat dari Kepala Desa yang diketahui oleh Camat karena keberadaan pohon tersebut sering mengakibatkan kecelakaan,” kata Robert Manurung yang ditemui di lokasi pada Jumat (28/3/2025) pagi.

Baca Juga :  Tahun 2026, Hukum Pidana di Indonesia Terapkan KUHP Baru

“Atas dasar surat itu kita lakukan survei, dan memang benar pohon itu mengganggu penglihatan,” lanjutnya.

Pimpinan Jemaat HKBP Aruan, Roslin Sinurat yang juga ditemui di lokasi menyebut bahwa salah satu pemohon agar pohon itu ditumbang adalah dirinya. “Jadi kalau jemaat kita mau keluar dari komplek gereja, sering kecelakaan karena penglihatan ke arah Balige tertutup karena pohon itu,” katanya.

Baca Juga :  Kebakaran Rumah Warga di Ajibata, Personil Polres Toba Gerak Cepat Bantu Padamkan Kobaran Api

Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh Bintang Aruan, Kapala Desa Aruan. Menurutnya sudah banyak jemaat gereja yang jadi korban kecelakaan karena keberadaan pohon tersebut.

“Jadi kalau kita bawa mobil keluar dari gereja ini, harus masuk dulu kepala mobil kita sampai ke badan aspal baru kelihatan kendaraan yang datang dari arah Tarutung. Sementara ini jalan lurus, kendaraan selalu kencang,” kata Kepala Desa.

Baca Juga :  Kades Pardinggaran Bangun Irigasi Dengan Pasir Campur Tanah Dari Tambang Sendiri, Warga : Harus Diusut

“Sudah sering kecelakaan di sini karena kondisi seperti itu. Jadi kepala mobil kita masuk ke badan jalan tiba-tiba mobil atau kereta kencang dari arah Balige. Akhirnya kecelakaan,” ujar Kepala Desa. (*)

Pos terkait