SIBORONGBORONG – Aksi tragis dialami salah seorang karyawan indomaret yang terletak di Jl. Sisingamangaraja, Kel.Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Rogando Jerry Silitonga sebagai korban penyekapan dan penganiayaan di dalam gudang indomaret yang dilakukan oleh rekan kerjanya berinisial (SS,IS,ASS, dan MT) sampai saat ini mengalami trauma berat dan telah membuat laporan kepada polsek Siborongborong.
Menurut keterangan dari korban, IS selaku kepala toko menjemput dia dari kediamannya pada hari minggu (06/04/2025) pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, (IS) menjemput korban dengan mengajaknya ke Indomaret, namun pada saat itu korban menolak ajakan dari (IS) dikarenakan bahwa bukan sift nya untuk bekerja pada hari itu.
Kemudian (IS) menjelaskan bahwa dirinya mengajak untuk menanyakan setoran barang, dan akhirnya dengan langkah yang berat korban menerima ajakan dari (IS) untuk pergi bersamaan ke indomaret.
Berita Vidio :
Namun ajakan tersebut menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri, dirinya mengalami nasib tragis, disekap dan dianiaya oleh rekan kerjanya di dalam gudang indomaret. Kejadian tersebut terungkap ketika dia mencoba menghubungi bibi nya dan meminta tolong bahwa dirinya hendak dibunuh.
Menurut pengakuan bibi korban (RS) saksi pada kejadian tersebut bersama suaminya, pada hari minggu sekitar jam 17.00 WB menelfon dirinya untuk datang ke indomaret, dan mengungkapkan bahwasannya dia sedang berada di Indomaret atas ajakan dari (IS) yang datang kerumah seraya memaksa dengan alasan tim audit ingin turun pada hari itu.
Setelah terjadi percakapan antara mereka, bubi dari korban bersamaan dengan suaminya langsung menemui korban ke Indomaret sekira pukul 18.00 WIB dan melihat bahwa korban sedang berada di luar dan menanyakan apa yang terjadi. kemudian pelaku berinisial (IS) keluar dari dalam indomaret setelah dipanggil oleh bibi dari korban untuk menanyakan apa yang terjadi,
“Begini tante….,si jerry ini dalam pencapaian target dia minus perhitungannya,kami hanya minta pertanggungjawaban nya untuk menutupi sebesar Rp.3.000.000 soalnya tim audit mau turun hari ini” ujarnya
Lanjut, bibi dari si korban meminta tolong kepada kepala toko (IS) untuk mendahulukan menunggu tanggal 18 yang akan mendatang,namun IS menolak hal itu dikarenakan tidak mempunyai uang.
Informasi yang diperoleh dari jerry selaku korban dan bibi nya, bahwasannya korban sudah lama meminta untuk resign dengan tujuan agar uang BPJS pra-kerja dicairkan untuk menutupi target yang minus tersebut, namun pihak Indomaret tidak memberikan dengan alasan target yang minus harus dibayarkan terlebih dahulu.
Tidak lama kemudian, supervisor dari Indomaret berinisial (SS) tiba di lokasi menggunakan mobilnya berwarna putih dan langsung memasuki Indomaret, tak lama kemudian salah seorang perempuan datang untuk memanggil (IS), “bang dipanggil supervisor ujarnya, kemudian (IS) datang kembali ke luar untuk memanggil korban masuk kedalam.
Bibi dari korban masih tetap menunggu diluar sampe sekitar jam 19.00 WIB, Namun korban tak kunjung kembali. Selanjutnya bibi dari korban menghubungi Jerry dan menanyakan kenapa lama didalam, “Tunggu ya bou” ujarnya.
Kemudian Supervisor (SS) dengan raut wajah emosi keluar dari dalam sembari menghubungi kepolisian dengan nada tinggi, “Iya pak..,hari ini juga harus ditangkap ini si jerry ini, soalnya ini penggelapan ujarnya”
Kemudian (SS) kembali masuk ke Indomaret di area gudang. Lama menunggu sampai sekitar jam 21.00 WIB korban dihubungi oleh bibinya dan korban mengatakan ditunggu saja karena mereka sedang membuat perincian.
10 menit kemudian setelah bibinya sampai di rumah, Jerry kembali menelfon dengan suara yang lemas dan mengatakan bahwa hari ini juga dia dipaksa untuk melunasi minus dari pencapaian target kerjanya sebesar Rp.16.000.0000. setelah itu, bibi dari si korban meminta agar HP dari Jerry di loud speakerkan dan meminta tolong supaya korban segera di resign kan agar BPJS Pra-kerja dapat menutupi minus dari pencapaian target, “Kalau kamu dipaksa begini, bagaimanapun caranya tidak mungkin secepat itu mendapatkan uang Rp.16.000.000, tidak mungkinlah saya marah datang kesitu nanti banyak orang berdatangan” ujar bibi korban
Dalam percakapan tersebut, bibi korban mendengar suara dari supervisor (SS) mengatakan ” lah bibimu ngancam yah ?, bilang sama bibimu datang kesini, panggil semua wartawan dan juga polisi saya tidak takut, karena kalo saya pun mukul kau ! Satu visum itu Rp.5.000.000 saja nya, gampang itu bagi saya” ujar supervisor (SS).
Telfon yang masih tersambung, dengan tiba tiba korban berteriak meminta tolong dan mengatakan bahwa dia ingin dibunuh. Dengan penuh khawatir bibi bersama dengan suaminya langsung bergegas mendatangi Indomaret dengan menggunakan sepeda motor sembari telfon masih juga tersambung.
Ditengah perjalanan, bibi korban masih mendengar percakapan supervisor (SS) dengan kepala toko (IS) yang dimana SS meminta kunci sepeda motor dari IS, “Minta dulu kunci motor itu, biar saya seret dulu ini, kalau nanti ini sudah mati biar saya buang mayatnya, Ujar Supervisor.
Setelah tiba di indomaret, bibi korban dan suaminya langsung menerobos masuk kedalam dan menanyakan pada 4 orang kasir dimana keberadaan jerry, kemudian mereka semua terdiam dan tidak menjawab pertanyaan dari bibi si korban, ditanyakan kedua kalinya, salah seorang kasir perempuan mengatakan bahwasanya jery berada di gudang yang terkunci, dan 4 orang yang berada ditempat itu tidak diperbolehkan masuk ke dalam gudang.
Setelah itu bibi dari korban langsung menuju kearah gudang sembari menggedor-gedor pintu gudang, teriakan dari Jery terdengar merintih meminta tolong kepada bibinya dari dalam gudang tersebut. Setelah itu terdengar suara dari SS mengatakan Kepada IS “Buka aja kunci pintunya” ujarnya.
Melihat pintu sudah terbuka, bibi dan juga suaminya melihat dengan langsung korban sedang dibekap tangannya layaknya seperti diborgol oleh IS dan melihat kondisi Jery yang sudah sesak bernafas. SS yang dengan posisi mencekik korban langsung ditarik oleh perempuan yang merupakan karyawan disana juga, bibi dari si korban secara spontan mengamuk di dalam gudang tersebut.
Bibi korban langsung menanyakan pada SS dan IS “Kalian apakan dia sampe begini..? Tanyanya, “gak saya apa-apakan kok, gak saya apa apakan kan si jere” ujar SS kepada sejumlah karyawan yang berada ditempat dengan tatapan yang begitu sinis penuh ancaman, dan sontak karyawan disana mengatakan bahwa SS dan IS tidak memperlakukan apa-apa pada si korban.
Sontak dengan nada yang tidak berterima dengan kejadian itu, bibi korban menanyakan kepada Jery apa yang terjadi, “aku dicekik dan dibekap tanganku dibelakang, lihat itu ada disini CCTV bisa kita buka apa yang mereka lakukan kepada saya” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, korban yang didampingi oleh bibi dan pamannya langsung menuju puskesmas Siborongborong untuk melakukan visum, dan ke esokan harinya, senin (07/04/2025) korban telah resmi melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut dengan nomor LP/B/29/IV/2025/SPKT POLSEK SIBORONGBORONG/POLRES TAPANULI UTARA/POLDA SUMUT.
Jerry yang merupakan korban ketika dimintai keterangan oleh awak media ini, mengungkapkan bahwa kejadian yang keji itu memang benar dilakukan oleh mereka, yang berinisial (SS),(IS),(ASS), dan (MT), “mereka menyekap saya, membekap tangan saya layaknya di borgol dan mencekik saya didalam gudang yang dikunci oleh mereka” ujar Jerry Silitonga dengan kondisi trauma berat.
Setelah kejadian tersebut, korban mengalami sesak nafas dan trauma yang cukup serius sehingga korban banyak terdiam seakan masih terbayang-bayang atas kejadian yang dialami nya.
Keluarga korban berharap kepada pihak berwenang polsek Siborongborong polres Tapanuli Utara agar segera mengusut tuntas kejadian tersebut yang memiliki dampak trauma serius bagi korban, begitu juga para pelaku agar segera diamankan secepatnya. (Abednego Manalu)